Penggorengan daging babi/ penggunaan lemak babi untuk menggoreng ternyata menghasilkan 2 atau lebih senyawa N-nitrosamine volatile (VNAs) yang sangat potensial menyebabkan kanker (Hotchkiss and Vecchio (1995), diantaranya N-nitrospyrrolidine (NPYR) dan N-nitrosodomethylamines (NDMA) dan N-nitrosothiazolidine (NTTZ). Penggorengan dengan minyak babi tidak saja akan memunculkan senyawa prokanker itu did aging atau bahan pangan yang digoreng (ikan, telor, ayam, brambang dsb), bahkan pada uap yang ditimbulkan penuh dengan senyawa itu sendiri. Kalau daging babi digoreng dengan minyak sayur biasa, maka minyak sayur tadi menjadi mengandung senyawa prokanker itu.
Tabel. 1. Pembentukan senyawa N-nitrosamin volatil yang karsinogenik pada makanan yang digoreng dengan lemak babi (ng/100 g bahan mentah)
Bahan Pangan | Bag.termakan non lapis | Bag. termakan terlapisi | Uap | |||
NDMA | NPYR | NDMA | NPYR | NDMA | NPYR | |
Ikan | 76 | - | 305 | 115 | 2.728 | 430 |
Salem | 23 | - | - | - | 3,780 | 610 |
Hati | - | 69 | 574 | 148 | 3.800 | 3.820 |
Telur | 77 | - | 39 | 47 | 1.980 | 470 |
Ayam | - | - | - | 176 | 660 | 590 |
Hotchkiss and Vecchio, 1995.
Pelarangan babi tidak saja mengkonsumsinya tetapi juga beternak, jual beli juga diharamkan, karena secara psikologi babi mempunyai sifat buruk (antara binatang buas dan jinak dan suka memakan bangkai).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar